Hi Love and Good Bye.


Hi Love and Good Bye.


Semua berawal dari 16 april 2021. Tanggal pertama dia menemukan aku. Kita mulai berinteraksi seperti ini di karenakan sebuah kesalahpahaman, dan kesalahpahaman itu lah yang membuat diriku dekat dengan dia. Lambat laun munculah perasaan yang tidak pernah aku duga. Perasaan nyaman, aman, dan menenangkan saat aku bersama dia. Dan tentu saja, tidak ada seminggu kami bertemu kami langsung berhubungan. Terlalu cepat, bukan? aku rasa begitu. Di saat kita berhubungan aku jarang sekali memberikan dia perhatian yang seharusnya dia dapatkan dariku. Sungguh jahat sekali kan? Aku selalu memikirkan soal tugasku, soal dunia aku sendiri. Sampai-sampai terkadang aku melupakan dia. Itu lah yang membuat diriku merasa bersalah sampai detik ini. Yang seharusnya kita berdua dapat menuliskan banyak cerita dengan waktu yang cukup panjang, tetapi aku malah menyia-nyiakan waktu itu. 

Sampai dimana kita berpisah pada tanggal 31 Mei 2021. Dia meninggalkan aku. Bukan karena waktu aku yang kurang padanya, tidak. Dia juga tidak pernah mempermasalahkan hal itu karena dia bilang dia tidak apa-apa, mungkin. Dia meninggalkan ku karena alasan yang sama seperti alasanku saat itu sering meninggalkan dia. Tahun itu, dia memberitahuku kalau tahun itu dunianya sedang berantakan. Dan sialnya itu membuat diriku semakin merasa bersalah. Seharusnya aku waktu itu selalu ada untuk dia. Sehingga dia bisa mengeluarkan semua perasaannya ke diriku. Cuma apa yang aku lakukan saat itu? Aku hanya memikirkan duniaku sendiri tanpa memikirkan dirinya yang sedang membutuhkan diriku.

Alasan dia memutuskan hubungan karena dia tidak ingin membuat diriku terlalu lama menunggunya padahal dia sering bilang "Kalau sibuk, sibuk saja. Tidak apa, bisa nunggu. Nunggu tidak susah" kepadaku di saat aku merasa aku telah membuatnya menunggu. Dia memang sebaik itu. Cuma aku selalu menyia-nyiakan semua kebaikannya itu. Jujur aku merasa saat kita berhubungan kita tidak sedekat seperti pasangan biasanya. Ya karena hal itu. Aku sering meninggalkannya di saat itu. Saat dia memberitahukan ku bahwa hubungan aku dan dia selesai. Duniaku rasanya seperti runtuh. Hancur. Tetapi aku berpikir kalau pasti akan ada saatnya kata "selamat datang" di gantikan oleh kata "selamat tinggal" tetapi aku selalu percaya kalau pasti aku akan bertemu dia lagi. Walau dulu itu hanya sebatas anganku saja.

Popular posts from this blog

My Feelings.

Hai again, Tinkerbell.